kusisakan lembaran cinta untukmu
sengaja, agar kau bisa kutuju
saat merah menghentikanmu
lalu kau sibak dinding kaca, untukku
semerdanta menjajar, rapih
pada lekuk bibir menyungging
hentikan waktu pada detak jantung
pesona jejakamu, menyentuh
sengat sang Surya
justru terasa sejuk menembus kalbu
seketika dada bergetar, malu, tersipu
adakah cinta tak hanya sebatas asa ?
iLan, 230609
Nb :
Semerdanta = gigi putih
21.21 |
Diposting oleh
@pRodh3ta
Label:
antara sajak dan puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar