sayang...tidakkah kau lihat
diantara gerimis terselimut kabut
pada rinainya kusematkan cinta
berharap kaupun berbalik tuk merasa
pun begitu seterusnya, esok dan lusa
pada dingin malam mulai berpadu
masih akan tetap kusematkan cinta
pada mentari pagi yang menghangatkanmu
Akasia yang jadi persembunyianku
pun bersama rumput yang rela kuinjak
saat tegap dan gagahnya kau melewatiku
menatap punggungmu hingga tak berjejak
aku mencintaimu dan hanya aku,
Tuhan, Akasia dan rumput yang tau
juga empat musim yang terus berlalu
iLan, awal juli 2009
..
02.39 |
Diposting oleh
@pRodh3ta
Label:
antara sajak dan puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar