kupandang bintang
yang menyapaku
pada kerlipnya bercengkrama
tentang bulan enggan bersua
lalu kusapa bulan
tersembunyi dibalik mega hitam
"ada apa gerangan? kau sembunyikan temaram"
bulan bisu, enggan berhadapan
dingin angin malam, menyibak
jauhkan mega, nampak wajah bulan
- aku tak pantas untuk bintang
- dimana sinarku tak seterang surya
aku dan bintang saling tatap
menyungging senyum penuh cinta
aku, bintang pada bulan berkata :
"temarammu adalah keindahan malam"
iLan, 06.08.09
..
20.22 |
Diposting oleh
@pRodh3ta
Label:
antara sajak dan puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
secara pesan makna puisi ini telah tersampaikan dengan cukup bagus. Tinggal sedikit dipadatkan saja agar struktur kalimatnya kian berjiwa.
Salam lifespirit!
Posting Komentar